Topik cara mengatasi menorrhagia – Permasalahan menstruasi yang tidak normal kerap kali menjadi kekhawatiran banyak wanita di Indonesia, mulai dari remaja hingga wanita dewasa. Salah satu gangguan haid yang umum namun serius adalah menorrhagia atau pendarahan haid yang berlebihan.
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018 di Indonesia, sebanyak 13,7 wanita usia 10-59 tahun mengalami masalah menstruasi tidak teratur dalam waktu satu tahun. Alasan yang sering disebutkan oleh para wanita dengan siklus menstruasi tidak teratur adalah gangguan psikis dan beban pikiran berlebih.
Kondisi menoragia/menorrhagia bisa berdampak buruk bagi kualitas hidup dan kesehatan Anda secara keseluruhan. Apabila Anda mengalami haid dengan volume darah yang berlebihan, penting untuk mencari tahu lebih lanjut tentang penyebab, gejala, serta cara-cara mengatasi kondisi tersebut.
Artikel ini akan membahas tentang menorrhagia dan cara-cara untuk mengatasinya secara lengkap melalui ulasan di bawah. Yuk, simak!
Baca Juga: 6 Cara Mengatasi Darah Haid Berwarna Hitam: Solusi dan Penyebab!
Sekilas Mengenal Menorrhagia (Pendarahan Haid Berlebih)
Menorrhagia merupakan kondisi di mana wanita mengalami perdarahan haid yang lebih banyak atau lebih lama dari kondisi normal. Umumnya, seorang wanita yang mengalami menorrhagia akan menghabiskan lebih dari satu pembalut setiap 1-2 jam selama periode haid, atau mengalami pendarahan haid lebih dari tujuh hari.
Kondisi ini tidak hanya menyebabkan ketidaknyamanan bagi Anda yang mengalaminya, tetapi juga bisa menimbulkan masalah kesehatan lainnya, seperti anemia akibat banyak kehilangan darah. Penyebab menorrhagia dapat bervariasi, mulai dari ketidakseimbangan hormon hingga gangguan pada organ reproduksi wanita.
Ragam Gejala Menorrhagia
Sebagian wanita yang memiliki masalah gangguan haid mungkin akan bertanya-tanya mengenai gejala dari menorrhagia. Melansir laman Cleveland Clinic, terdapat sejumlah tanda dan gejala Anda mengalami menstruasi berat atau menoragia, yaitu:
- Perdarahan berlebihan – Anda bisa mengganti pembalut setiap 1-2 jam dalam beberapa hari pertama haid karena pendarahan berlebih tersebut.
- Periode haid lebih lama – Periode haid yang berlangsung lebih dari tujuh hari.
- Gumpalan darah besar – Mengeluarkan gumpalan darah yang lebih besar dari biasanya. Darah mungkin tampak merah, merah muda, cokelat, atau bahkan seperti karat.
- Kelelahan dan lemas – Kehilangan darah berlebih sering menyebabkan anemia dan membuat Anda lemas dan kelelahan.
- Sesak napas – Gejala anemia yang lebih parah, seringkali disertai detak jantung yang cepat dan rasa sesak napas.
- Kram parah – Anda bisa mengalami sakit perut atau kram perut yang parah
6 Cara Mengatasi Menorrhagia Secara Alami dan Medis
Anda tidak boleh mengabaikan dan menganggap remeh kondisi menorrhagia karena dapat memicu komplikasi gangguan kesehatan lain seperti anemia. Maka dari itu, Anda juga perlu mencari tahu tentang beragam cara untuk mengatasinya. Berikut 6 cara mengatasi menorrhagia secara alami dan medis:
1. Konsumsi Herbal yang Mengatur Hormon
Cara mengatasi kondisi menoragia atau pendarahan haid berlebih yang pertama secara alami ialah Anda bisa mengonsumsi herbal yang dapat mengatur hormon. Beberapa jenis tumbuhan herbal seperti kunyit, rumput teki, dan daun legundi memiliki khasiat yang dapat membantu menyeimbangkan hormon di tubuh.
Sebagai contoh, kunyit memiliki kandungan kurkumin sebagai senyawa anti-inflamasi dan bisa membantu memperbaiki kondisi siklus haid yang tidak normal. Melansir laman National Institutes of Health (NIH) America, umbi dari rumput teki (Cyperus rotundus) digunakan untuk pengobatan ketidakteraturan haid sejak zaman dahulu (Yu et al. 2004 ; Zeid et al. 2008 ). Rumput teki diketahui dapat mengurangi perdarahan berlebih yang terjadi karena menstruasi.
2. Terapi Diet Sehat dan Seimbang
Selain mengonsumsi bahan herbal, Anda juga bisa melakukan terapi diet sehat dan seimbang dengan cara mengonsumsi makanan yang kaya akan zat besi, seperti seperti sayuran hijau, daging merah, dan kacang-kacangan, dapat membantu mencegah anemia karena pendarahan haid. Disamping itu, Anda juga bisa mengurangi asupan kafein dan makanan tinggi gula yang dapat berpengaruh pada hormon.
3. Olahraga Teratur dan Manajemen Stres
Banyak wanita yang mengalami masalah gangguan haid terkait dengan pola hidupnya yang jarang olahraga. Untuk Anda ketahui, bahwa olahraga ringan secara teratur dapat membantu mengurangi gejala menorrhagia dengan melancarkan sirkulasi darah serta menjaga kebugaran fisik secara menyeluruh. Selain itu, Anda juga perlu melakukan manajemen stress yang bisa dilakukan dengan yoga atau meditasi agar hormon di dalam tubuh menjadi seimbang.
4. Penggunaan Obat Anti-Inflamasi Nonsteroid (OAINS)
Secara pengobatan medis, Anda juga bisa menggunakan obat-obatan seperti ibuprofen dapat membantu mengurangi volume perdarahan dan meredakan nyeri. Meski begitu, baiknya Anda konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi obat ini.
5. Pengobatan Hormonal
Hormon yang tidak seimbang menjadi salah satu pemicu timbulnya gangguan haid yang tidak normal seperti menorrhagia. Terapi hormon, seperti pil KB, dapat menjadi pilihan bagi Anda untuk menstabilkan siklus haid wanita. Pengobatan hormonal ini bekerja dengan menyeimbangkan kadar hormon yang tidak stabil di tubuh Anda.
6. Tindakan Medis
Cara mengatasi menorrhagia secara medis pada kasus yang parah ialah dengan melakukan tindakan medis. Melansir laman Webmd, dokter mungkin merekomendasikan prosedur medis seperti dilatasi dan kuretase (D&C), embolisasi arteri uterina, atau bahkan histerektomi jika diperlukan. Prosedur ini ditujukan untuk mengurangi atau menghentikan perdarahan yang berlebihan secara langsung.
Apakah Kondisi Menorrhagia pada Wanita bisa Kembali Normal?
Kondisi menorrhagia yang parah tentu mengurangi kualitas hidup dan membuat Anda berisiko komplikasi seperti anemia atau kekurangan darah. Maka dari itu, banyak dari wanita yang bertanya apakah kondisi tersebut bisa kembali normal atau pulih.
Hal yang menjadi kabar baik bagi Anda, berkat emajuan dalam teknologi medis dan ilmu kesehatan, peluang untuk mengelola dan bahkan mengembalikan siklus haid menjadi lebih normal menjadi semakin besar.
Dengan perawatan yang tepat, mulai dari perubahan gaya hidup hingga pengobatan yang direkomendasikan oleh dokter, banyak wanita berhasil mengendalikan menorrhagia mereka. Terlebih dengan kombinasi pengobatan alami, hasil yang lebih optimal dapat Anda peroleh sehingga siklus haid menjadi kembali normal.
Baca Juga: Jangan Panik! Begini 7 Cara Mengatasi Tidak Haid Selama 3 Bulan, Alami dan Medis
Bantu Menormalkan Hormon Tidak Seimbang Wanita untuk Melancarkan Haid Bersama Tiauw Keng Poo
Selain pengobatan medis, mengonsumsi bahan herbal alami juga dapat menjadi cara alternatif untuk mendukung kesembuhan terhadap kondisi gangguan siklus haid termasuk menorrhagia. Untuk Anda ketahui, pengobatan medis pada kondisi yang parah dengan tindakan histerektomi memang dapat menghentikan menorrhagia sebab Anda tidak akan haid lagi, tetapi juga Anda tidak bisa hamil karena rahim akan diangkat.
Untuk Anda yang mencari cara alami untuk menyeimbangkan hormon dan melancarkan siklus haid, Tiauw Keng Poo dapat menjadi solusi yang tepat. Produk herbal ini mengandung bahan alami seperti ekstrak pecut kuda, daun legundi, kunyit, rumput teki, dan srigading yang dikenal mampu membantu menyeimbangkan hormon wanita secara alami dan meredakan gejala menorrhagia.
Tiauw Keng Poo menawarkan pendekatan alami dengan kandungan herbal yang aman dan efektif, karena diformulasikan untuk mendukung keseimbangan hormon dan melancarkan haid secara lebih alami.
Itulah ulasan mengenai 6 cara mengatasi menorrhagia secar alami dan medis. Untuk membeli Tiauw Keng Poo, Anda bisa langsung saja mengklik pada gambar produk atau melakukan klik pada tautan link pembelian Tiauw Keng Poo secara online/daring di marketplace berikut ini.
Segera beli Tiauw Keng Poo karena ada diskon promo bulan ini untuk membantu Anda mengatasi masalah gangguan haid/menstruasi secara alami, aman, dan efektif!